Kamis, 23 Mei 2013
Jumat, 17 Mei 2013
Senin, 15 April 2013
one room living
Pelaku | Aktifitas | Keb. Aktivitas | Dimensi | Keb. Ruang | Persyaratan Ruang | Besaran Ruang | Zona Ruang | ||
Penghawaan | Pencahayaan | Antropometri | |||||||
Laki-laki, 25 thn | Tidur | Tempat tidur | 200x150x50 | one room living | alami : jendela, pintu | alami : jendela | tempat tidur : 3 m2 | rest | |
Nakas | 40x40x25 | buatan : AC | buatan : lampu TL | nakas : 0,16 m2 | |||||
Nonton | Meja tv | 250x50x200 | one room living | alami : jendela, pintu | alami : jendela | meja tv : 1,25 m2 | sosialisasi | ||
relax chair | 120x65x80 | relax chair : 0,78 m2 | |||||||
Karpet | 350x175 | buatan : AC | buatan : lampu TL | ||||||
sofa | 180x88x80 | sofa : 1,5 m2 | |||||||
Mengerjakan Pekerjaan | Meja | 120x50x75 | one room living | alami : jendela, pintu | alami : jendela | meja : 0.6 m2 | bekerja | ||
Kursi | buatan : AC | buatan : lampu TL | |||||||
Berhias | Lemari pakaian | 150x50x250 | one room living | alami : jendela, pintu | alami : jendela | lemari pakaian : 0,75 m2 | dressing | ||
Lemari sepatu | 100x50x80 | buatan : AC | buatan : lampu TL | lemari sepatu : 0,5 m2 | |||||
Membersihkan diri | Shower + bathup | 200x70x50 | Kamar Mandi | alami : jendela, pintu | alami : jendela | bathup : 1,4 m2 | shower | ||
Lavatory | 65x50x100 | buatan : exhaust fan | buatan : lampu TL | lavatory : 0,3 m2 | |||||
masak | kitchen set | L = 60, T = 90 | Dapur | alami : jendela, pintu | alami : jendela | bervariasi | kitchen | ||
buatan : AC | buatan : lampu TL | ||||||||
makan | meja | 120x60x120 | Dapur | alami : jendela, pintu | alami : jendela | meja : 0,72 m2 | kitchen | ||
kursi | 40x40x100 | buatan : AC | buatan : lampu TL | kursi : 0,16 m2 |
Jumat, 12 April 2013
one room living (programming)
DATA PENGGUNA
Nama : James
Usia :
25 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status perkawinan : Single
Status ekonomi :
Menengah - atas
Karakter/sifat pengguna : Pendiam
Pekerjaan :
Dokter
Hobby : Baca buku, photography
Interest :Warna : Coklat, hitam, putih
Ruangan Ideal: Minimalis ( simple & modern )
Room : tempat seseorang atau banyak orang untuk melakukan
kegiatan
Living : tinggal, menetap
One room living : tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar
mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang besar
dan mewah, dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Tujuan desain :
Perancangan one room living bisa dikatakan adalah hunian yang
paling tepat bagi kaum muda yang produktif dan selalu bergerak cepat, karena
tidak membutuhkan perawatan khusus karenya ruangannya tidak begitu luas.
Kebutuhan akses yang cepat ke berbagai tempat pusat kegiatan pun menjadi alasan
dipilihnya one room living ini.
Konsep desain:
Konsep yang digunakan dalam perancangan one room living ini
adalah desain yang minimalis, sesuai dengan karakteristik pengguna ruangan itu.
Konsep minimalis mewakili gaya hidup sekarang yang serba cepat, praktis,
ringkas, efektif, dan efesien tetapi mengutamakan kualitas.
Furniture :
Furniture adalah benda yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Ruangan yang besar dapat diisi dengan berbagai macam desain
furniture. Penempatan furniture minimalis dapat memberikan efek kelegaan pada
ruangan. Tetapi harus diperhatikan juga bila ruangan tersebut terlalu banyak
ruang yang kosong, akan memberikan kesan ‘dingin’.
Warna :
Warna cat haruslah selaras dengan ide konsep
minimalis. Secara konsep minimalis warna-warna yang digunakan tentulah seminimal
mungkin, tidak saja dari segi jumlah warna yang digunakan -tetapi juga kekutan (tone)
warna tersebut. Konsep desain
ini menggunakan warna-warna yang besifat netral dan lembut seperti
warna putih, hitam, atau warna-warna pastel untuk dinding/tembok atau elemen
lainnya seperti plafon, kusen dll. Khusus untuk kusen yang terbuat dari bahan
kayu, mungkin dapat digunakan cat politur atau vernis yang menonjolkan warna
natural dari bahan kayu tersebut. Penggunaan banyak warna yang berlebihan
tentunya akan membuat rumah terkesan riuh & ramai, sehigga ketenangan dari
konsep minimalis tidak akan dapat dirasakan. Untuk perabot atau furniture
memiliki warna yang selaras dan senada dengan warna tembok, lantai, dan plafon.
Sehingga interior secara keseluruhan akan lebih terlihat dan terasa lebih
harmonis.
Dinding
:
Desain
dinding pada one room living ini akan menggunakan wallpaper dengan konsep warna
yang disesuaikan dengan zona ruang dan furniture.
Lantai:
Material lantai akan menggunakan keramik atau
granit untuk semua tempat, kecuali untuk area toilet akan menggunakan material
keramik yang berstektur kasar agar aman untuk dilewati.
Pencahayaan:
Pencahayaan pada one room living ini akan
menggunakan general lighting, downlight. Pencahayaan pada ada siang hari dapat dibantu
dengan menggunakan cahaya alami dari jendela.
Penghawaan:
Penghawaan pada one room living ini bisa didapat
dari luar / alami, seperti dari jendela dan pintu. Ruangan ini akan menggunakan
air conditioner (AC).
Sabtu, 16 Maret 2013
Jumat, 15 Maret 2013
Jumat, 22 Februari 2013
SUSTAINABLE BUILDING, ECO-DESIGN
Sustainable building adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan sekecil mungkin dampakya terhadap lingkungan, atau justru membuat dampak positif terhadap lingkungan, seraya meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup penghuni / pemakainya. (lighthouse sustainable building center;2005). Hal ini sesuai dengan definisi yang muncul pertama kali di tahun 1987, pada the UN Brundtland Report, menyebutkan definisi resmi Sustainable Development (konsep pembangunan berkelanjutan) adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa kompromi dengan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia, ruang-bangunan, dan lingkungan menjadi bagian kesatuan ekosistem. Sirkulasi yang seimbang antara aktivitas manusia, wujud dan penggunaan ruang, serta sumber daya akan menghasilkan keseimbangan mikro antara manusia, ruang-bangunan, dan lingkungan sekitar. Faktor-faktor ekologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang berlanjut sebagai berikut (Soemarwoto, 2001:161) :
- Terpeliharanya proses ekologi yang esensial.
- Tersedianya sumberdaya yang cukup.
- Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai.
Demikian pula halnya dengan pembangunan lingkungan fisik berupa proyek bangunan seperti pemukiman dan fasilitas umum seharusnya juga memperhatikan ketiga faktor tersebut. Pendekatan ekologi dalam perencanaan dan perancangan bangunan menjadi syarat yang semestinya dipenuhi oleh para pelaku pembangunan fisik, karena hubungan sebuah bangunan fisik dengan lingkungan sekitar tidak dapat dihindarkan dan akan saling memberi dampak yang mungkin tidak bersesuaian jika tidak diselaraskan sejak perencanaan awal.
Para pelaku pembangunan fisik, diantaranya adalah profesional teknik sipil, arsitek, dan desainer interior merupakan pelaku-pelaku yang berperan dalam perwujudan lingkungan fisik yang baru. Desainer interior utamanya, berperan penting dalam menentukan bagaimana manusia berlaku dan memperlakukan lingkungannya. Secara tidak langsung desainer interior berlaku sebagai penentu aturan atau pola perilaku yang membuat manusia berlaku dalam aktivitasnya.
Eko-interior sebagai pendekatan perancangan yang berorientasi pada hubungan timbal-balik manusia dengan alam sekitarnya yang terbatas, akan menimbulkan konsekuensi keselarasan terhadap alam sekitar (mikrokosmos) sebagai lingkungan terdekat bagi manusia beraktivitas.
Alam yang terdiri atas materi bumi (lemah), air (banyu), api (geni), dan udara (angin) dapat dijadikan awalan dalam pembahasan mengenai hubungan timbal-balik bangunan (termasuk interior) dengan lingkungannya. Bumi, dalam hal ini akan dibahas sebagai sumber bahan baku yang akan berlanjut pada pembahasan pemilihan bahan bangunan pembentuk maupun pelengkap ruang. Air, dalam hal ini akan dibahas sebagai sumber daya yang harus dihemat dalam penggunaannya, baik ketika proses pembangunan maupun keseharian pola aktivitas di dalam ruang yang terbentuk oleh rancangan interiornya. Api, dalam hal ini akan dibahas sebagai energi (baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui) yang digunakan dalam perancangan sistem interior dalam upaya efisiensi dan konservasi energi. Udara, dalam hal ini akan dibahas teknik sirkulasi dan maintenance dari instrumen penghawaan ruang agar menjadi efektif dan efisien.
Langganan:
Postingan (Atom)